Meraih Ridho Tuhan YME Untuk Mewujudkan Bangsa Indonesia Menjadi Adil dan Sejahtera

Saat ini kita dihadapkan pada kondisi Negara tercinta Indonesia yang sedang sakit, Ibu Pertiwi sedang bersusah hati karena banyaknya orang-orang yang tidak kapabel dan sarat dengan kepentingan pribadi yang memegang tampuk kekuasaan, sehingga mengakibatkan :

  • Kondisi Pemerintahan (Birokrasi ) Indonesia yang masih memprihatinkan;
  • Kondisi Penegakan Hukum yang sarat dengan hukum transaksional;
  • Kondisi Politik yang didominasi dengan politik uang;
  • Kondisi kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat yang mencerminkan tingkat kesenjangan yang tinggi;
  • Kondisi total hutang (luar dan dalam negeri) serta Porsi hutang dalam APBN yang semakin meningkat baik nominal maupun persentasenya.
  • Kondisi sosial kemasyarakatan yang mengarah kepada individualis, apatis dan materialis.

Terhadap kondisi seperti ini sebenarnya banyak sekali kalangan masyarakat yang prihatin, dan ada yang berusaha memperbaiki, ada yang serius memikirkan langkah-langkah pemecahannya, … Tapi hasilnya —–> BINGUNG ,,,

Mulai dari mana?

Pakai cara apa?

Sepertinya semua jalan sesuai teori-teori tata pemerintahan telah dijalankan, baik itu Sistemnya, Lembaganya maupun Dananya sudah disediakan, tapi hasilnya tetap saja ketemu jalan buntu, atau berliku-liku, sulit sekali ditempuh. Semua evaluasi dan analisis berujung pada kurangnya Integritas dan Profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) yang melaksanakan.

Bicara soal perbaikan SDM, semua teori juga telah diterapkan, mulai dari Lembaga Pengawas ditingkatkan baik internal maupun eksternal, sistem reward and punishment diperbaiki, berbagai pelatihan-pelatihan terus dilakukan, tapi hasilnya sedikit sekali perubahan yang dirasakan masyarakat.

Memang demikian adanya kalau bicara SDM, apalagi holding company Pemerintah Indonesia yang sangat besar dan beragam (lebih 4.500.000 jumlah PNS, belum termasuk Pegawai BUMN dan BUMD), akan menjadi sangat sulit untuk merubah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan.

Ujungnya Malah muncul sikap mayoritas jadi penonton aja, pasrah mau jadi apa…

Memang kalau menggunakan logika berpikir yang umum, kondisi ini sudah seperti benang kusut yang sulit diketemukan ujung pangkalnya,,

.. Akan tetapi, sebenarnya ada jalan jitu yang bisa kita lakukan -mari kita coba berfikir keluar dari yang umum- kalau boleh kami istilahkan:

…………….. BERFIKIR DAN BERTINDAK DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA KETUHANAN…………….

Kurang lebih seperti ini:

Kehendak mayoritas yang diwujudkan dalam satu tindakan bersama dan teratur PASTI di ridhoi dan diberikan jalan oleh Tuhan YME;

Beberapa contoh di masa lalu:

  • Sumpah pemuda 28 oktober 1928 yang mempersatukan pemuda se Indonesia (kehendak mayoritas) telah membawa indonesia merdeka tahun 1945;
  • 10 November 1945, walaupun di ultimatum untuk meninggalkan Surabaya dan menyerahkan kekuasaan, yang ada masyarakat justru berbondong-bondong  masuk Surabaya, dari Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, Malang dan lain-lain bersatu padu melawan Sekutu yang barusan memenangkan Perang Dunia ke II (kehendak mayoritas), diridhoi Tuhan yang dengan jalannya sendiri yaitu membunuh jenderal Malabi yang mengakibatkan Sekutu mundur dan pulang;
  • Gerakan Reformasi 1998, mahasiswa bersatu didukung mayoritas rakyat (kehendak mayoritas), walaupun kekuasaan bapak Suharto saat itu yang masih 100% didukung militer, diberikan jalan oleh NYA, dengan menggerakkan hati dan pikiran bapak Suharto, sehingga beliau bersedia menyerahkan jabatan; dan lain-lain.

Tentunya kita bersama masih ingat dan menghafal dengan baik, yaitu Pembukaan UUD 1945, alenia ke III “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan didorongkoan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”, serta Sila Pertama Pancasila “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Dari kedua kalimat tersebut sebenarnya Para Pendiri Negeri ini telah berpesan / mengamanatkan dua (2) hal utama untuk dijadikan pegangan bagi anak cucunya guna melanjutkan dan mengisi kemerdekaan negeri ini yaitu:

  • Bahwa Kemerdekaan Negeri ini dapat diraih semata-mata adalah atas Ridho Tuhan YME, yang diberikan sebagai hadiah atas kerja keras yang dilakukan oleh mayoritas rakyat indonesia yang dilakukan secara bersama-sama dengan pengorbanan jiwa dan harta serta strategi jitu para penggeraknya;
  • Bahwa untuk mengisi kemerdekaan guna meraih kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat indonesia, harus dilakukan dengan senantiasa mengedepankan untuk meraih Ridho Tuhan YME, pesan ini tercermin dengan ditempatkannya sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” sebagai sila Pertama Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia.

Di era Demokrasi ini, kehendak mayoritas Rakyat Indonesia untuk meraih Ridho Tuhan YME, agar menjadi lebih baik, berubah dari kondisi negara seperti tersebut diatas menjadi kondisi yang lebih Adil dan Sejahtera, hanya dapat diwujutkan melalui gerakan yang dilakukan bersama-sama mayoritas rakyat Indonesia, yang dipelopori oleh mereka-mereka yang peduli, dengan gerakan yang teratur dan terukur dalam satu barisan yang kokoh, yaitu :

  • TOLAK POLITIK UANG, YANG LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG;
  • TOLAK GOLPUT.

Kenapa demikian? Karena pada sistem negara demokrasi Indonesia, tugas utama seluruh rakyat adalah mengikuti Pemilu, memilih wakil rakyat dan Pemimpin eksekutif secara sadar dan bertanggungjawab.

Dengan gerakan tersebut diatas tujuannya menunjukkan kepada Tuhan YME bahwa rakyat Indonesia secara mayoritas mau menjadi lebih baik dan mewujutkannya dalam satu tindakan yang terarah dalam satu barisan yang kokoh. Disini yang dicari adalah Ridho Tuhan Yang YME. Siapapun yang dipilih oleh masing-masing rakyat, cukup dengan analisa berdasarkan kemampuan mereka masing-masing menyerap informasi yang ada, yang penting tidak Golput dan tidak Money Politic, maka Pasti yang dimenangkan oleh Tuhan YME akan membawa kebaikan bagi Bangsa Indonesia untuk menjadi adil dan sejahtera.

JADI: Agar Indonesia menjadi lebih baik, yang dibutuhkan adalah Ridho Tuhan YME untuk menunjuk dan membuat siapapun para Pemimpin beserta jajarannya di Eksekutif, legislatif dan Yudikatif serta lembaga-lembaga Formal dan Non Formal di Negeri ini, menjadi baik dan bertanggungjawab.

Tiada sesuatupun di dunia ini dapat terjadi tanpa melalui kehendak dan ridho Tuhan YME.

Kami yakin bahwa seluruh rakyat Indonesia sebenarnya bukan tidak mau menolak Golput dan Money Politic, tetapi selama ini mereka melakukan dan menerima Golput dan Money Politik hanya karena Belum Ada Alasan Yang Kuat Untuk Menolaknya…

Demikian hasil pembahasan Forun Aku Cinta Indonesia untuk dibaca, dipahami, disebarluaskan dan dilaksanakan seluruh rayat Indonesia yang setuju dan peduli Perubahan Bangsa Indonesia menjadi lebih baik, Perubahan Rakyat Indonesia menjadi Adil dan Sejahtera.

Dengan ini kami namakan gerakan moral ini adalah :

MERAIH RIDHO TUHAN YME UNTUK MEWUJUDKAN BANGSA INDONESIA ADIL & SEJAHTERA.

ditulis oleh: Raden Djoni Sudjatmoko

  1. Tinggalkan komentar

Tinggalkan komentar